Oleh Endra M Yusuf
Sumber: Depkop, Senin, 15 Juli 2013.
Sumber: Depkop, Senin, 15 Juli 2013.
Koperasi dan
usaha kecil menengah (UKM) dapat mencegah kesenjangan perekonomian global,
karena menggerakan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
Demikian
disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada puncak peringatan
Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-66, yang dipusatkan di Mataram, Pulau
Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore (12/7).
“Untuk
mencegah makin melebarnya kesenjangan perekonomian global, dengan cara lebih
peduli, lebih berpihak, dan lebih menggerakan ekonomi yang berbasis pada
rakyat, yakni koperasi dan usaha kecil menengah,” kata Presiden
Menurut
Presiden, kesenjangan perekonomian global melahirkan keragaman yang sangat
dirasakan terutama orang yang masih miskin. lanjut Presiden, jika diserahkan
pada hukum pasar yang berlaku dalam perekonomian dunia seperti saat ini maka
yang dikhawatirkan adalah ekonomi makin tumbuh di seluruh dunia, tapi
pertumbuhan itu kurang adil dan kurang merata.
“Kalau itu
terjadi maka kesenjangan antara yang kuat dan lemah, antara kaya dan miskin,
antara yang maju dan belum maju akan semakin melebar,” ujarnya.
Oleh karena
itu, Presiden mengajak semua pihak agar tidak membiarkan hukum perekonomian
global yang sering tidak menghadirkan keadilan, dan tanpa koreksi.
“Kita
sendiri yang harus melakukan segala sesuatunya demi keadilan dan pemerataan
ekonomi di negeri kita sendiri,” ujarnya.
Presiden
sependapat bahwa Pancasila yang dimiliki Indonesia disertai nilai-nilai yang
dianut, diyakini akan dapat mencegah kesenjangan yang makin melebar.
Negara, pemerintah,
dan semua pihak, termasuk koperasi harus berjuang sekuat tenaga untuk mencegah
makin melebarnya kesenjangan, dengan cara lebih peduli, lebih berpihak, dan
lebih menggerakan ekonomi yang berbasis pada rakyat, yakni koperasi usaha kecil
menengah.
“Kalau
koperasi tumbuh baik, usaha mikro kecil menegah tumbuh baik, gerakan koperasi
dan UKM maju, percayakan distribusi pertumbuhan ekonomi akan bisa menjangkau ke
celah-celah ke pelosok-pelosok Tanah Air,” ujarnya.
Menurut
Presiden, usaha besar memang diperlukan, BUMN dan BUMD diperlukan agar ekonomi
nasional terangkat naik, maka negara dapat penghasilan dan pendapatan yang
tinggi untuk tujuan pembangunan.
“Saya tahu,
persoalan yang dihadapi koperasi dan UKM antara lain permodalan, atau modal
usaha. Oleh karena itu, pemerintah secara konsisten akan terus menyalurkan
kredit usaha rakyat, dan kredit lain sesuai aturan yang berlaku agar tidak ada
persoalan apa pun yang menyangkut modal usaha,” ujarnya.
Kepala
Negara menyebut persoalan lainnya, yakni promosi, pengelolaan dan aspek-aspek
teknis, yang diperlukan oleh koperasi dan UKM agar dapat tumbuh baik.
Pada
kesempatan itu, Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah
menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan
dan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid juga hadir
dalam acara itu.
Sumber : http://keuanganlsm.com/koperasi-dan-ukm-mencegah-kesenjangan-ekonomi-global/